Raja Daud menguatkan kepercayaannya

david wifeDikisahkan, raja Daud dan anak buahnya kembali ke kota Ziklag. Ketika tiba di sana, mereka mendapati bahwa orang Amalek telah menyerbu bagian selatan negeri Yehuda dan menyerang Ziklag. Mereka tidak membunuh seorang pun. Tetapi mereka membakar habis kota itu dan meneruskan perjalanan mereka dengan membawa serta para wanita, anak-anak dan penduduk lainnya. Mereka juga telah menawan keluarga Daud dan keluarga anak buahnya, termasuk kedua istri Daud, Ahinoam dan Abigail. Daud dan anak buahnya begitu sedih, sehingga mereka mulai menangis tak henti-hentinya sampai kepayahan.

Anak buah Daud sangat susah karena telah kehilangan anak istri mereka. Sebab itu mereka hendak melempari Daud dengan batu. Jadi Daud berada dalam kesulitan besar, tetapi hatinya dikuatkan lagi oleh TUHAN Allahnya. Lalu Daud berkata kepada Imam Abyatar anak Ahimelekh, “Bawalah efod itu ke mari!” Maka Abyatar membawa efod itu kepadanya.

Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, “Haruskah kukejar gerombolan penyerbu itu? Dapatkah aku menyusul mereka?” Jawab TUHAN, “Ya, kejarlah; engkau akan menyusul mereka dan membebaskan para tawanan.”

Lalu berangkatlah Daud bersama-sama dengan keenam ratus anak buahnya. Ketika mereka sampai di Sungai Besor, Daud meneruskan perjalanannya bersama-sama dengan 400 orang; sedang yang 200 orang lainnya tinggal di situ. Karena sudah terlalu lelah dan tak sanggup menyeberangi Sungai Besor.

Dalam perjalanan itu anak buah Daud bertemu dengan seorang anak laki-laki Mesir di padang, lalu ia dibawa kepada Daud. Ia diberi makan dan minum, juga kue buah ara, dan dua rangkai anggur kering. Setelah ia makan, kekuatannya pulih kembali; ternyata sudah tiga hari ia tidak makan dan tidak minum! Kemudian Daud bertanya kepadanya, “Siapa tuanmu, dan dari mana engkau?” Jawab anak itu, “Aku orang Mesir, budak seorang Amalek. Aku ditinggalkan tuanku tiga hari yang lalu sebab aku sakit. Kami telah menyerbu wilayah orang Kreti di bagian selatan Yehuda dan wilayah marga Kaleb, dan kami telah membakar habis kota Ziklag.”

Lalu tanya Daud kepadanya, “Maukah engkau mengantarkan aku ke tempat gerombolan itu?” Jawabnya, “Aku mau, asal Tuan berjanji kepadaku demi nama Allah, bahwa aku tidak Tuan bunuh atau Tuan serahkan kepada tuanku.”

Lalu dia mengantarkan mereka ke tempat gerombolan itu. Pada waktu itu gerombolan itu berpencar-pencar di seluruh tempat itu, sambil makan, minum dan berpesta pora karena banyaknya barang rampasan yang telah mereka bawa dari negeri Filistin dan Yehuda.

Pada waktu fajar menyingsing keesokan harinya, mereka diserang oleh Daud, dan pertempuran berlangsung sampai malam. Selain dari empat ratus orang muda yang melarikan diri dengan menunggang unta, tak seorang pun dari musuh yang dapat lolos.
Daud berhasil membebaskan segalanya yang telah dirampas oleh orang Amalek, termasuk kedua istrinya; tidak ada sesuatu pun yang hilang. Semua anak laki-laki dan perempuan serta segala barang rampasan yang telah diambil oleh orang Amalek, diambil kembali oleh Daud. Di samping itu Daud juga merampas semua domba dan ternak. Binatang-binatang itu digiring oleh anak buah Daud di depan,  terpisah dari segala barang rampasan yang lain, dan mereka berkata, “Ini bagian untuk Daud!”

Setelah itu Daud kembali kepada kedua ratus orang yang terlalu lelah untuk mengikuti dia, dan yang telah ditinggalkannya di pinggir Sungai Besor. Mereka menyongsong Daud serta anak buahnya, dan Daud mendekati serta menyalami mereka. Tetapi di antara anak buah Daud yang bersama-sama mengikuti dia, ada yang jahat dan tamak. Mereka berkata, “Orang-orang ini tidak ikut; jadi mereka tak berhak mendapat apa-apa dari barang rampasan itu. Mereka hanya boleh mengambil anak istri mereka, dan pergi.”

Tetapi Daud menjawab, “Saudara-saudaraku, janganlah kamu berbuat demikian dengan apa yang telah diberikan TUHAN kepada kita! Bukankah kita telah dilindungi-Nya dan diberi-Nya kemenangan atas gerombolan perampok itu? Jadi seorang pun tidak boleh menyetujui usul itu! Semuanya harus mendapat bagian yang sama banyaknya: orang yang tinggal untuk menjaga barang-barang harus mendapat bagian yang sama seperti orang yang maju berperang.” Kemudian hal itu dibuat menjadi sebuah peraturan oleh Daud, dan ditaati di Israel sampai sekarang.

Ketika Daud kembali ke Ziklag, ia mengirim sebagian dari barang-barang rampasan itu kepada para pemimpin kota-kota Yehuda yang telah mendukungnya, katanya, “Inilah hadiah untukmu dari barang rampasan yang kami ambil dari musuh TUHAN.” Kota-kota itu ialah: Betel dan Rama di bagian selatan Yehuda, Yatir, Aroër, Sifmot, Estemoa, Rakhal, juga kota-kota orang Yerahmeel, kota-kota orang Keni, Horma, Bor-Asan, Atakh dan Hebron. Semua kota di mana Daud dan anak buahnya pernah mengembara, dikirimnya hadiah itu.

Satu benang merah dapat ditarik dari kisah yang diambil dari Kitab 1 Samuel pasal 30 tersebut, yaitu saat bagaimana Daud terjepit, karena isteri dan keluarganya ditawan musuh, dan demikian pula isteri serta keluarga pengikut Daud, yaitu prajurit-prajurit Daud ketika dia masih belum menjabat sebagai raja kedua Israel. Dalam Alkitab LAI Terjemahan Baru tertulis begini:

Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya. (1 Sam 30:6).

Kalimat “Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya”.

Dalam keadaan terjepit itu, Daud melakukan terapi kepada dirinya sendiri. Dia menguatkan kepercayaannya sendiri kepada Tuhan, dan akhirnya datang juga pertolongan Tuhan, dimana setelah keluarga mereka dapat dibebaskan, tidak ada suatu kekurangan apapun yang terjadi sebagai akibat penawanan tersebut. Inilah menjadi bukti pembelaan TUHAN terhadap Daud, hambaNya.

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Syaifuddin Ibrohim masuk Kristen

Syaifuddi Ibrohim, Guru Besar Al Zaytun Masuk kristen.

Saifuddin Ibrahim 1Gak pernah terbayangkan, terpikirkan oleh saya, saya bersaksi menjadi orang Kristen, apalagi ceramah, kotbah di mimbar seperti ini. Gak pernah terbayangkan.

Saya orang Bima; orang Bima itu nggak ada orang Kristen. Kalau ada orang Kristen, itu pendatang. Di Bima itu hanya ada lima gereja, gak pernah nambah-nambah. Mereka semua muslim. Dari kecil saya sudah dididik, dilatih oleh orangtua saya, untuk menjadi tokoh, dibesarkan seperti singa membesarkan anaknya. Dididik, dilatih, belajar Kitab Suci, ngaji. Mama saya, nenek saya, guru di rumah itu. Sebelum tamat SD, saya baca kitab Perjanjian Baru. Kalau ada ayat-ayat yang menyenangkan hati saya, saya baca dengan keras. Lalu mama saya tau.

“Kamu baca apa”

“Ini mah.”

Saya perlihatkan Perjanjian Baru itu, kemudian dia tau, itu kitab Injil.

“Nanti kamu menjadi orang Kristen nak?”

“Enggak mah. Nggak mungkin saya jadi orang Kristen.”

Karena bapak saya itu haji, dan pendiri Muhamadiyah di kota Bima.

“Nanti kamu masuk Kristen”

“Catat mah. Saya berjanji kepada mama: Saya akan menjadi pembela Islam paling berani”.

Tamat SD penasaran, SMP penasaran, di mana sekolah ini yang mengajarkan Alkitab? Karena Al Quran waktu saya kecil, belum ada terjemahannya. Di kampung saya itu belum kenal. Yang saya ingat hanya satu, alquran terjemahan Prof Dr Muhamad Yunus orang Aceh, tetapi sudah berpisah-pisah, halaman satu dengan lainnya. Itu punya bapak saya. Tamat SMA, saya selesai SMA Muhamadiyah, Bima, saya beroleh beasiswa dari pimpinan pusat Muhammadiyah untuk menjadi kader, dan saya kuliah di Solo, semua biaya, Muhammadiyah yang nanggung, sampai selesai. Barulah saya tau, ternyata yang membayar SPP saya adalah Tuhan Yesus.

Selesai kuliah di sini, lalu saya mengajar di Jepara, langsung jadi pimpinan di SMA Muhammadiyah, saya sering dakwah, masuk desa, kampung, setelah itu ada seorang wanita berbaju merah, yang lewat di depan saya. Saya tanya sama yang jemput saya:

“Itu masih gadis yah?”

“Masih”

“Bisa diatur nggak?”

“Bisa”

Tiga hari kemudian saya lamar, eh, diterima…
Lahirlah tiga anak, lelaki semua, dari isteri saya. Yang baju putih itu saya kasih nama: Fitri Khomeini; yang baju biru itu saya kasih nama: Saddam Husein; yang baju merah itu saya kasih nama: Muammar Khadaffi.

Waktu saya kasih nama itu saya punya maksud,… apa yang berkecamuk di otak saya: saya ingin menjadikan anak-anak saya teroris besar. Saddam Hussein itu teroris besar. Saya benci dengan orang Kristen, saya ingin matiin semua.

Yesaya 42:6 “Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan,..”

Saya diselamatkan, karena Dia pegang tangan saya. Bahkan Dia menjadikan kita semua: anak-anak janji. Kita semua anak-anak perjanjian. Jadi kalau kita hiduo hari ini, karena kemurahan Tuhan.

Kalau saya tidak terima Yesus Kristus, saya mati konyol. Mati sia-sia, dan hidup saya sia-sia.

Setelah saya mengajar di Jepara, terakhir saya mengajar di sebuah pesantren terbesar di Indonesia, Al Zaytun Indramayu. Luas lahannya 1200 ha, muridnya 11.000, karyawan 3000, guru-guru 800 orang. Saya kepala humas di pesantren itu. Bagian saya lakukan lobby-lobby, UUD, ujung-ujungnya duit. Ketemu orang-orang kaya. Karena pesantren ini sudah 3,5 triliun uang masuk di dalamnya. Sehari kalau masak beras itu 5 ton; sayur 5 ton; buah-buahan 5 ton, Tempe 2 ton, ikan 2 ton, jadi makanan di sana ton-tonan.

Semua murid harus dikasih makanan yang bergizi. Dikasih 3000 kalori setiap hari. Supaya apa? Supaya laki-laki tingginya 185 cm. Perempuan tingginya 170 cm, kalau kita kawinkan tingginya 2 meter. Seperti di Alkitab. Goliath itu orangnya tinggi besar. Dengan cara apa?

Kasih makan yang banyak.

Saya bilang sama isteri saya: habiskan semua uang saya untuk makan anak-anak saya. Saddam Hussein sekarang tingginya 185 cm, 10 cm di atas tinggi saya. Itu dikasih gizi yang bagus. Jangan makan bubur…
Maka laki-laki harus cari uang sebanyak-banyaknya untuk makan anak-anak,… itu cita-cita saya.

Saya mengajar al quran, tafsir, sejarah Islam, hadits, di pesantren ini. Kalau saya itung-itung, review kembali, semua cara saya ambil keputusan saya terima Yesus, jadi orang Kristen, tapi itulah yang terjadi.

Amrozi bom bali, iman saya goncang. Di sana manusia boleh membunuh manusia lain karena perbedaan keyakinan. Tetapi injil berkata: “Kalau kamu ditempeleng pipi kanan, kasih yang kiri”. Di sana boleh membunuh manusia lain karena perbedaan keyakinan. Nanti ada ahlinya, dia master hadits, nanti akan bersaksi turunan nabi. Kenapa dia terima Yesus.

Saudara-saudara, saya masih di pesantren ini. Gedung besar yang tengah ini gedung Jenderal besar haji Muhammad Soeharto, dan ini adalah masjid yang mampu menampung 150.000 jemaat. Tujuh lantai. Basement nya bisa menampung 1000 mobil parkir. Aneh kalau saya jadi orang Kristen. Tetapi firman tadi indah, sangat indah.

Terakhir saudara-saudara, November 2005, saya didatangi oleh The Gideons International ke pesantren saya. Gideon itu adalah organisasi Kristen yang membagi Alkitab ke seluruh dunia, dan sudah membagi cuma-cuma 1,8 milyard Alkitab setelah 100 tahun berdiri organisasi itu. Ini foto tatkala saya menerima The Gideon International, hari itu saya terima 1400 Alkitab camp Cirebon dan camp Jakarta, yang di depan itu adalah sekarang saya panggil “ayah”, chinese Cirebon, karena di rumah dialah saya terima Yesus Kristus.

Saudara-saudara, hari itu mereka pulang, walaupun saya sudah perlihatkan semua fasilitas di pesantren itu. Di sana gak ada murid cuci pakaian. Sudah ada laundry yang mampu mencuci 12.000 potong sekali cuci. Murid tinggal main, makan, tidur, main, belajar, maka, tidur. Gak boleh masak, sudah ada kitchen set yang menyiapkan seluruh makanan bagi mereka. Ada bakery, yang mampu membuat roti 35.000 potong roti sehari untuk anak-anak, karena mereka harus minum susu 1 liter sehari. Orang yang minum susu 1 liter sehari, itu paru-parunya besar, dan bersih. Tapi kalau orang Indonesia paru-parunya kecil, napas aja gak bisa, sakit asthma, mana bisa orang asthma itu sabar. Maka supaya paru-paru besar an bersih, anak harus selalu dikasih susu segar. Lihat Amerika, Eropa, Australia, itu orangnya sabar.

Belanda itu bangsa yang sabar, sampai 350 th sabar menjajah Indonesia.

Saudara-saudara, mereka pulang, dan hari itu belum terjadi apa-apa terhadap saya. Goncangan itu terjadi tatkala orang yang serah terima Alkitab ini datang lagi membawa undangan natalan bersama di Cirebon. Tetapi pada hari mestinya saya datang ke Cirebon untuk hadir dalam natalan itu, oleh pimpinan saya, bukan saya yang diutus; orang lain yang diutus. Sehingga hari itu saya bertugas sebagaimana biasanya, saya laporkan kepada pimpinan saya: bla, bla, bla… Selesai laporan, tiba-tiba kepala humas bilang begini, eh, kepala Rumah Sakit bilang begini kepada saya: Katanya ustadz Syaifuddin Ibrohim yang datang natalan bersama. Belum saya jawab dijawab oleh pimpinan saya: “Kalau ustadz Syaifuddin Ibrohim yang datang natalan bersama, nanti pulang jadi pendeta Abraham”, katanya. Nubuatan, hehe…

Jadi ternyata ada nubuat; dia bernubuat menyusahkan dia, tapi enak di saya.

Saudara-saudara, saya tinggalkan, setelah selesai laporan kepada beliau, saya tutup pintu dan itulah malam terakhir saya bertemu dengan dia. Saya kembali ke kantor saya di sebelah pojok gedung itu. Saya tertekan oleh satu kalimat: saya harus menjadi orang Kristen…

Mana mungkin saya jadi orang Kristen?

Wong saya ini kyai, ustadz. Kok menjadi Kristen? Gak, enggak. Saya lawan kata-kata itu. Saya lawan terus. Saya nggak akan jadi orang Kristen. Tetapi sehari, dua hari, empat hari kemudian, kacau balau. Saya tinggalkan itu pesantren, saya pulang ke rumah saya. Sehari di rumah nggak balik lagi. Seminggu nggak balik lagi; sebulan nggak balik lagi. Kacau balau.

Saya telepon orang yang saya panggil “ayah” chinese tadi. Say “hello” kepada beliau.

“Pak, bapak masih ingat saya nggak?”
“Masih”
“Bisa ketemu nggak?”
“O boleh”
“Kapan?”
“Kapan saja boleh”
Oh, enak suara orang ini.
“Besok!”, kata saya.

Besoknya saya ke rumah dia. Rindu, udah sebulan lebih gak ketemu dia. Rindu, seperti ayah sendiri. Dia punya dua anak lelaki, tapi tak sedekat aku dengan dia. Saya kemaren di Cieulengsi, dia berkata: saya rindu sama kamu. Hari itu kami ketemuan, saya dan “ayah” saya. Kami hanya berwisata kuliner. Rencana saya sudah bulat: saya mau menyatakan keinginan saya untuk masuk Kristen, tapi hingga jam 10 malam, saat dia pulang dari hotel tempat saya menginap, saya belum juga menyampaikan maksud saya itu.

(bersambung)

Dipublikasi di Uncategorized | 2 Komentar

Adam

Adam diceriterakan di kitab Kejadian sebagai manusia pertama yang diciptakan oleh TUHAN Allah (YHWH Elohim) di hari ke-enam masa penciptaan (Kej 1:26-28). TUHAN Allah membentuk Adam dari debu tanah, lalu Dia menghembuskan nafas hidup-Nya ke hidung Adam, sehingga manusia itu menjadi makhluk yang hidup (Kej 2:7). TUHAN Allah menempatkan manusia itu di taman Eden untuk mengerjakan dan memelihara taman itu (Kej 2:15).

Adam mempunyai satu orang isteri, isteri satu-satunya, yang diberi nama Hawa. Hawa dibentuk oleh TUHAN Allah dari salah satu tulang rusuk Adam (Kej 2:21-22). Di taman Eden itu Adam dan Hawa diberi kuasa atas ikan-ikan, burung-burung, dan segala binatang lain, baik jinak maupun liar, baik besar maupun kecil (Kej 1:26). Selama tinggal di taman Eden, Adam dan Hawa tidak pernah melakukan “hubungan suami-isteri”.

Kepada Adam, TUHAN Allah mengijinkan untuk memakan segala jenis buah-buahan yang terdapat di Taman Eden, yakni segala jenis tumbuhan yang menghasilkan biji-bijian dan buah-buahan (Kej 1:29) kecuali buah dari satu pohon yang memberi pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat (Kej 2:17). Adam memberitahukan kepada Hawa, isterinya, mengenai larangan TUHAN Allah berkenaan dengan pohon yang memberi pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, sehingga Hawa juga mengerti tentang larangan TUHAN tersebut.

Iblis dalam rupa seekor ular menipu Hawa.

Ular itu bertanya kepada perempuan itu, “Apakah Allah benar-benar melarang kalian makan buah-buahan dari segala pohon di taman ini?”

“Kami boleh makan buah-buahan dari setiap pohon di dalam taman ini,” jawab perempuan itu, “kecuali dari pohon yang ada di tengah-tengah taman. Allah melarang kami makan buah dari pohon itu ataupun menyentuhnya; jika kami melakukannya, kami akan mati.”

Ular itu menjawab, “Itu tidak benar; kalian tidak akan mati. Allah mengatakan itu karena dia tahu jika kalian makan buah itu, pikiran kalian akan terbuka; kalian akan menjadi seperti Allah dan mengetahui apa yang baik dan apa yang jahat.”

Perempuan itu melihat bahwa pohon itu indah, dan buahnya nampaknya enak untuk dimakan. Dan ia berpikir alangkah baiknya jika dia menjadi arif. Sebab itu ia memetik buah pohon itu, lalu memakannya, dan memberi juga kepada suaminya, dan suaminya pun memakannya. Segera sesudah makan buah itu, pikiran mereka terbuka dan mereka sadar bahwa mereka telanjang. Sebab itu mereka menutupi tubuh mereka dengan daun ara yang mereka rangkaikan (Kej 3:1-7). Itulah dosa pertama yang dilakukan oleh Adam sebagai manusia pertama.

TUHAN mengusir Adam dan Hawa keluar dari Taman Eden (Kej 3:23).

Setelah keluar dari Taman Eden, Adam bersetubuh dengan Hawa, istrinya, dan hamillah wanita itu. Ia melahirkan seorang anak laki-laki dan dinamakannya anak itu Kain. Lalu Hawa melahirkan seorang anak laki-laki lagi, namanya Habel. Tidak dicatat pada usia berapa Adam memperanakkan kain dan Habel. Namun pada waktu Adam berusia 130 tahun, ia memperanakkan anak laki-laki lagi yang diberinya nama: Set. Selain itu, Adam juga memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan lainnya yang tidak tercatat nama-nama mereka di kitab Kejadian (Kej 5:1-4).

Adam meninggal di usia 930 tahun (Kej 5:5).

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Air Hidup

Yesus dan Perempuan Samaria13 Jawab Yesus kepadanya, “Siapa saja yang minum air ini, ia akan haus lagi, 14 tetapi siapa saja yang minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai pada hidup yang kekal.” (Yoh 4:13,14).

Ini adalah kejadian ketika Tuhan Yesus pergi ke Samaria, di sebuah sumur, dia berjumpa dengan seorabg wanita, dan Tuhan bilang pada perempuan itu: “Berilah Aku minum”. Nah, perempuan itu berkata begini kepada Tuhan Yesus: “Masakan Engkau, seorang Yahudi, meminta air kepadaku, orang Samaria?” Nah ini pertanyaan, aneh, Kenapa perempuan Samaria bertanya begini kepada Tuhan, begini: karena orang Samaria itu dipandang sebagai anjing oleh orang Yahudi. Dipandang hina. Kenapa orang Yahudi memandang hina? Orang Samaria itu bukan orang Israel. Sebab zaman ketika Salomo dahulu turun tahta, atau mati, kerajaannya pecah. Sepuluh suku diambil oleh Yerobeam, Dan dua suku, Yehuda dan Benyamin, ditambah sedikit Lewi, itu masih tetap di bawah Rehabeam, anaknya Salomo. Kerajaan itu koyak karena Salomo menyembah berhala pada akhir hidupnya.

Kesepuluh suku ini dengan segera dibawa oleh Yerobeam menyembah berhala Mesir, menyembah lembu emas, dan begitu terus silih berganti, bahkan masuk kepada penyembahan kepada Baal. Tuhan akhirnya menghukum sepuluh suku ini, diserbu sama orang Asyiria, dikepung akhirnya jatuh, dan bangsa ini dibawa pindah ke tempat lain. Kemudian raja Asyiria mengambil bangsa lain, dipindahkan ke tanah Samaria, sering diserbu bunatang buas, dan kekacauan luarbiasa terjadi, laporan sampai kepada raja, dan raja bertanya kepada penasihatnya: kenapa terjadi begitu? Para penasihatnya memberitahu: “Bangsa yang tuanku raja masukkan ke daerah Samaria itu, tidak tahu caranya menyembah Allah di tempat itu. Jadi mereka itu dibunuh, diserang binatang-binatang buas. Mereka tidak tahu bagaimana cara menghormati Allah di tempat itu.”

“Wah, bagaimana cara mengatasinya?” tanya raja.

“Kirim kembali saja imam-imam orang Israel itu ke situ, dan suruh mereka mengajar bangsa yang baru ditempatkan itu cara menghormati Allah di tempat itu.”

Jadi orang-orang Lewi, beberapa orang dikembalikan ke sana, dan kemudian mereka diajar menurut hukum Taurat, sehingga akhirnya mereka mengerti bagaimana caranya menyembah Yehova. Dan ini turun temurun, lama kelamaan bangsa yang diajar ini terbiasa, sampai mereka merasa bahwa mereka itu keturunan Yakub. Jadi perempuan itu merasa bahwa dia keturunan Yakub. Tapi orang Yahudi tahu sejarahnya. Jadi, mereka dibilang: Itu bangsa anjing.

Nah, ketika Tuhan Yesus mendapat jawaban seperti itu itu, Dia berkata begini: “Kalau saja kamu tahu siapa yang kamu ajak ngomong, niscaya kamu sudah meminta air kepadanya, dan Aku akan memberi kepadanya air yang hidup.

Perempuan itu bertanya: “Darimana Engau memperoleh air; Kamu nggak punya timba, sumur ini amat dalam. Apakah Engkau lebih besar dari nenek moyang kami? Yakub? Yang memberikan kami sumur ini?”

Jadi, perempuan itu merasa, itu warisan engkongnya, padahal sama sekali tidak ada keturunan Yakub. Dia anggap, Yakub itu engkong dia. Opung. “Apa Kamu lebih besar dari Opung kami? Yakub?”

Ternyata, Tuhan Yesus memberi keterangan lebih lanjut.

“Air yang ku beri kepadamu itu akan berubah menjadi mata air di dalam dirimu yang  terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.”

Perempuan itu berkata: “Wah, beri aku air seperti itu donk, supaya aku ndak usah datang  ke sumur ini lagi”.

“Baik, panggil suamimu” kata Yesus.

“He he, aku ndak punya suami”

“Ya betul kamu itu bilang, lima orang yang sudah sama kamu itu bukan suami: kerbau. Dan yang keenam, yang sekarang sama kamu itu, kerbau juga.”

Dan segera perempuan itu terkejut.

“Wuih, Kau tahu segala-galanya. Engkau ini seorang nabi yah?  Menurut Engkau, kalau orang sembahyang harusnya kemana? Ke Yerusalem ataukah ke gunung Gerizim ini?”

Ini perempuan cerdas, karena dia nggak ingin dicecar pertanyaan seputar kerbau-kerbaunya. Jadi dia alihkan pada persoalan ibadah.

Yesus bilang apa?

“Akan tiba, dan sudah tiba saatnya, orang akan menyembah Allah, tidak di Yerusalem,  tidak di gunung Samaria, tetapi orang harus menyembah dengan Roh dan Kebenaran, karena Allah itu adalah Roh.”

Perempuan itu bingung, dan dia berkata: “Yang begini ini, nanti kalau Mesias datang, nanti Dia akan menerangkannya kepada kami.”

Lalu Yesus jawab apa?

“Dialah, dengan siapa engkau sedang berkata-kata, adalah Mesias. Akulah Mesias”.

Perempuan itu cepat bangkit, dia tinggalkan buyungnya, pergi ke kampung, dan ceriterakan seluruh kampung itu, dia jumpa Mesias. Dan orang-orang sekampung   keluar dan datang ke Yesus dan percaya kepada Yesus.

Sederhana sekali cara Yesus memberitakan injil. Langsung satu kampung bertobat. Ini sangat mengagumkan. Mengapa bisa begitu?

Ternyata percakapan ini sendiri mengandung jawaban. Yang Dia ucapkan itu air yang hidup. Itu membuat orang langsung terbuka alam pikirannya. Langsung menangkap kebenarannya dengan cepat dan langsung mengubah orang itu menjadi penginjil yang hebat.

Injil Yohanes 4 tsb menerangkan rahasianya, bagaimana seseorang dapat memiliki mata air di dalam dirinya.

Perhatikan ucapan Yesus:

“Kalau Aku beri engkau air yang hidup itu, akan berubah jadi mata air di dalam dirimu dan terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.”

Di tempat lain, pada puncak perayaan Hari Raya Pondok Daun, yang dirayakan selama 7 hari, maka pada hari yang ke-7, yakni pada puncak perayaan, maka orang-orang Israel membawa buyung berisi air sampai ke halaman Bait Suci, mereka sambil berbaris dan mengantri, mereka menuangkan airnya, sehingga di pelataran Bait Suci ada air yang terus mengalir, sampai menjadi seperti sungai, tembus sampai ke Pintu Gerbang Timur, dan dari Pintu Gerbang Timur itu air mengalir masuk ke Lembah Kidron. Jika orang-orang Israel itu ditanya: mengapa mereka melakukan hal-hal yang seperti itu, membawa air dan menuangkannya di pelataran Bait Suci? Maka mereka akan menjawab: Ya sudah caranya seperti ini, yang kami harus lakukan di setiap puncak perayaan Hari Raya Pondok Daun, seperti inilah yang diperintahkan oleh Musa. Mereka tidak tahu apa artinya.

Orang-orang Israel itu ternyata secara tidak sadar sedang melakukan tindakan profetik.

Sebetulnya mereka sedang menubuatkan, bahwa nanti di pelataran Bait Suci, pada zaman Anti Christ, ketika Tuhan Yesus turun dari Sorga, menginjakkan kaki-Nya ke atas bukit Zaitun, akan terjadi gempa, bukit Zaitun akan terbelah dari timur ke barat, bukitnya bergeser ke utara dan ke selatan, lalu Tuhan Yesus masuk ke Bait Suci, di situ Anti Christ sedang bercokol, dan dengan segera dibinasakan oleh Tuhan Yesus, dikirim langsung ke Neraka. Lalu Tuhan Yesus menggantikan posisi itu, Dia menjadi pemimpin seluruh dunia, Raja di atas Segala Raja.

Pada waktu yang sama, di utara Israel itu ada Lembah Megido, bangsa-bangsa sedang berkumpul di sana, sedang perang-perangan. Banyak bangsa, jutaan bangsa berkumpul di situ, dan karena perang itu cenderung meluas ke Yerusalem, turun ke selatan, dengan segera Tuhan Yesus membinasakan semua tentara itu, terjadi perang nuklir terbatas barangkali, orang dengan cepat pada mati, darah berceceran sampai sebatas kekang kuda. Tetapi sebagian tentara rupanya ada yang berusaha menyerbu masuk ke Yerusalem, dan ini akan mengotori Bait Suci.

Bagaimana cara Tuhan melenyapkan tentara-tentara itu?

Dari bawah pelataran Bait Suci itu, meledak mata air mendadak: “Dhuarrr”, mata air ini nyemprot menyembur tentara-tentara yang sedang mau mengotori Bait Suci itu, dan dihanyutkan: “Brussss,… habis bersih “. Dan mata air itu terus mengalir sampai ke arah timur, melalui Pintu Gerbang Timur, dan di atas telah dijelaskan, bahwa karena gempa, bukit Zaitun terbelah dua dari timur sampai ke barat, dan ini akan membentuk saluran yang akan mengalirkan air dari Pintu Gerbang Timur, mengalir masuk ke Laut Mati, yang dekat dengan Yerusalem. Ada cadangan air tawar yang sebegitu banyaknya, yang terus menerus mengalir sampai 1000 tahun, sampai nanti Laut Mati menjadi Laut “Hidup”, airnya menjadi tawar (berkurang asinnya), sehingga ikan-ikan bisa hidup, nelayan-nelayan menangkap ikan di sana, itu di Kerajaan 1000 tahun nanti. Itulah yang dapat kita pelajari dari Alkitab.

37 Pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru, “Siapa saja yang haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! 38 Siapa saja yang percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” (Yoh 7:37-38)

Jadi, “Siapa saja yang percaya kepada-Ku, “ seperti yang tertulis di dalam,.. Alkitab.

Kalau percaya kepada Yesus seperti yang tertulis di Al Quran, tentu tidak akan mengalir air hidup.  Memang di Al Quran ada nama Yesus sebagai Isa bin Maryam, tetapi di sana hanya disebutkan Isa Bin Maryam sebagai nabi saja.  Tuhan Yesus itu, sebenarnya kalau di Alkitab kita bilang, yang artinya: inilah Yahweh, di dalam Yesus ada Roh Yahweh.

Di dalam diri Yesus Kristus ada Mata Air Hidup. Itulah sebabnya, ketika seseorang membuka hatinya, mengundang Tuhan Yesus masuk ke dalam hatinya, Allah Bapa ambil benihnya Yesus, benih ini mengandung semua unsur yang ada pada Yesus yang sudah menang, Yesus yang sudah menjadi Kristus, benih ini masuk ke dalam hati orang tersebut, dan bertumbuh, dan Dia sejak diundang masuk ke dalam hati, bikin mata air, sejak seseorang lahir baru itu sudah ada mata air di dalam diri orang tersebut. Dan itu terus mengalir, memancar, sampai kapan? Hidup yang kekal.

Sejak orang mengalami lahir baru, sejak itulah mata air hidup sudah ada. Hanya saja banyak orang yang belum mengetahui bagaimana memanfaatkannya. Apa gunanya. Sampai beberapa minggu terakhir ini Tuhan mengajari saya soal ini.

Sekarang mari kita lihat Efesus 5:25-27 yang menjelaskan gunanya air hidup.

25 Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya 26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, 27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (Ef 5:25-27).

Pernikahan merupakan sebuah pembelajaran untuk bagaimana kita seharusnya, sebagai calon mempelai wanita Kristus. Sikap seorang isteri terhadap suaminya, yang baik itu seharusnya yang bagaimana, maka sikap seperti inilah yang mencerminkan sikap mempelai Kristus terhadap Tuhan Yesus. Yang tidak memahami hal ini, yaitu maksud Tuhan soal perkawinan, maka mereka hanya menggunakan perkawinan ini sebagai alat untuk memuaskan hawa nafsu saja. Ujung-ujungnya bertengkar-tengkar, kalau tidak suka satu sama lain lalu cerai, cari perempuan lain atau caru suami lain. Ini pengrusakan! Gambar Kristus dirusak! Gambar perkawinan antara Kristus dan jemaat itu menjadi kacau, baur, bubar!. Itulah sebabnya, jangan orang Kristen mengalami cerai. Jangan sekali-kali. Kalau sudah terlanjur cerai bagaimana? Jangan kawin lagi,…

Tunggu sampai pasanganmu itu bertobat, nanti rujuk, balik lagi. Lha kalau sudah ditunggu tetapi tidak bertobat juga, bagaimana?  Ya sudah, hidup single, untuk Tuhan,…

Jangan berpikir untuk kawin lagi.

Isteri saya padahal bukan cerai, tapi meninggal. Tetapi Tuhan bilang saya tidak boleh kawin lagi. Ya sudah, saya tidak boleh kawin lagi, ya saya tidak kawin lagi lah,…

Suami masih hidup, isterinya cari suami lagi. Atau isteri masih hidup, dicerai, lalu suami kawin lagi. Ini kekacauan !!

(Bersambung)

Catatan: Artikel ini disarikan dari rekaman kotbah Ev. Andereas Samudera

Dipublikasi di Andereas Samudera, Andreas Samudera, Revival Total Ministry, RTM | 2 Komentar

Thomas Aquinas

Thomas AquinasLahir:  1225, meninggal: 7 Maret 1274, Kerajaan Sisilia. Pekerjaan : Biarawan, Filsuf, Teolog.

Aliran Sastra     Scholasticism, Thomism

Tema     Metafisika

Karya terkenal     “Summa Theologica”

Dipengaruhi  Aristoteles , Averroes, Avicenna , Albertus Magnus, Paul the Apostle, Boethius, Eriugena, Anselm, Maimonides, Augustine of Hippo, John of Damascus

Mempengaruhi “Giles of Rome”, Godfrey of Fontaines,   Hooker, Dante, Leibniz, Martain , Gilson,  Anscombe,  Donoso Cortés, Eckhart, Chesterton, Joyce,  Kenny,  Paus Pius, Carvalho, Lihat  pula Thomism “Teologi Katolik Roma”, Mortimer J. Adler, Cornelio Fabro,  Fulton J. Sheen,  Reginald Garrigou-Lagrange.

Thomas Aquinas (1225-1274) adalah seorang filsuf dan teolog dari Italia yang sangat berpengaruh pada abad pertengahan. Karya Thomas Aquinas yang terkenal adalah “Summa Theologiae” (1273. Buku ini merupakan sintesis dari filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja.

Pada tahun 1879, ajaran-ajarannya dijadikan sebagai ajaran yang sah dalam Gereja Katolik
Roma oleh Paus Leo XIII. Thomas Aquinas juga disebut Thomas dari Aquino (bahasa Italia : Tommaso d’Aquino).

Kehidupan Thomas Aquinas

Aquinas dilahirkan di Roccasecca  dekat Napoli, Italia,  dalam keluarga bangsawan Aquino. Ayahnya ialah Pangeran Landulf dari Aquino, dan ibunya bernama Countess Teodora Carracciolo. Kedua orang tuanya adalah orang Kristen Katolik yang saleh.

Thomas, pada umur lima tahun diserahkan ke biara Benedictus  di Monte Cassino  agar dibina untuk menjadi seorang biarawan.  Setelah sepuluh tahun Thomas berada di Monte Cassino, ia dipindahkan ke Naples. Di sana ia belajar mengenai kesenian dan filsafat (1239-1244).  Selama di sana, ia mulai tertarik pada pekerjaan kerasulan gereja, dan berusaha untuk pindah ke Ordo Dominikan, suatu ordo yang sangat berperan pada abad itu.

Keinginannya tidak direstui oleh orang tuanya sehingga ia harus tinggal di Roccasecca setahun lebih lamanya. Namun, karena tekadnya, pada tahun 1245, Thomas resmi menjadi anggota Ordo Dominikan.

Sebagai anggota Ordo Dominikan, Thomas dikirim belajar pada Universitas Paris, sebuah universitas yang sangat terkemuka pada masa itu. Ia belajar di sana selama tiga tahun (1245-1248). Di sinilah ia berkenalan dengan Albertus Magnus yang memperkenalkan filsafat Aristoteles kepadanya. Ia menemani Albertus Magnus memberikan kuliah di Studium Generale di Cologne, Perancis,  pada tahun 1248-1252.

Pada tahun 1252, ia kembali ke Paris dan mulai memberi kuliah Biblika (1252-1254).

Dalam perjalanan menuju ke Konsili Lyons , tiba-tiba Thomas sakit dan meninggal di biara Fossanuova, 7 Maret 1274. Paus Yohanes XXII mengangkat Thomas sebagai orang kudus  pada tahun 1323.

Ajaran Thomas Aquinas

Thomas mengajarkan Allah dalam pandangannya yang mencerminkan pengaruh  filsafat Aristoteles: sebagai “ada yang tak terbatas”

  • Allah adalah “zat yang tertinggi”, yang mempunyai keadaan yang paling     tinggi.
  • Allah adalah penggerak yang tidak bergerak.

Dunia dan hidup manusia menurut Thomas terbagi atas dua tingkat, yaitu tingkat adikodrati,  tingkat atas dan bawah. Tingkat bawah (kodrati) hanya dapat dipahami dengan mempergunakan akal.

Hidup kodrati ini kurang sempurna dan ia bisa menjadi sempurna kalau disempurnakan oleh hidup rahmat.

“Tabiat kodrati bukan ditiadakan, melainkan disempurnakan oleh rahmat”

Thomas mengajarkan bahwa pada mulanya manusia mempunyai hidup kodrati yang sempurna dan diberi rahmat Allah.

Dosa

Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, rahmat Allah (rahmat adikodrati) itu hilang dan tabiat kodrati manusia menjadi kurang sempurna. Manusia tidak dapat lagi memenuhi hukum kasih  tanpa bantuan rahmat adikodrati. Rahmat adikodrati itu ditawarkan kepada manusia lewat gereja. Dengan bantuan rahmat adikodrati itu manusia dikuatkan untuk mengerjakan keselamatannya dan memungkinkan manusia dimenangkan oleh Kristus.

Sakramen

Mengenai sakramen, ia berpendapat bahwa terdapat tujuh sakramen yang diperintahkan oleh Kristus, dan sakramen yang terpenting adalah Ekaristi  Rahmat adikodrati itu disalurkan kepada orang percaya lewat sakramen. Dengan menerima sakramen, orang mulai berjalan menuju kepada suatu kehidupan yang baru dan melakukan perbuatan-perbuatan baik yang menjadikan ia berkenan kepada Allah. Dengan demikian, rahmat adikodrati sangat penting karena manusia tidak bisa berbuat apa-apa yang baik tanpa rahmat yang dikaruniakan oleh Allah.

Gereja dipandangnya sebagai lembaga keselamatan yang tidak dapat berbuat Jsalah dalam ajarannya. Paus  memiliki kuasa yang tertinggi dalam gereja dan Pauslah satu-satunya pengajar yang tertinggi dalam gereja. Karya teologis Thomas yang sangat terkenal adalah “Summa Contra Gentiles” dan “Summa Theologia”.

Salah satu filsuf Kristen yang mengkritik pemikiran Thomas Aquinas adalah Gordon H. Clark. Bukunya “God’s Hammer” halaman 67 sampai 71 berisi kritikan beliau terhadap Thomas.

Terjemahan bebasnya:

Dalam sejarah pemikiran Kristen, antithesis antara iman dan akal budi telah didekati dengan berbagai metode. Perdebatan antara sesama Kristen dan antara Kristen dengan kaum sekuler kadang-kadang mengakibatkan kebingungan karena istilah yang dipakai tidak selalu didefinisikan dengan jelas. Bukan hanya Agustinus  dan Kant memiliki pandangan yang berbeda tentang natur iman, namun istilah akal budi (reason) sendiri mengandung arti yang bermacam-macam. Setelah memberikan gambaran singkat tentang latar belakang historis, penulis berharap menghindari kebingungan seperti itu dengan mengemukakan definisi akal budi (reason) yang mungkin membantu pembelaan terhadap wahyu sebagai sesuatu yang rasional.

Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Thomas_Aquinas

Dipublikasi di teolog, theolog | Meninggalkan komentar

Megillot

Lima Kitab Megillot

Megillot artinya gulungan. Ada terdapat lima buah kitab yang termasuk pada kategori kitab megillot:

  1. Kitab Rut
  2. Kitab Kidung Agung
  3. Kitab Pengkotbah (disebut juga Al Katib)
  4. Kitab Ratapan (Nudub Yeremia)
  5. Kitab Ester

Pembacaan Kitab Megillot di Hari Raya Yahudi

  1. Kitab Rut : dibaca pada hari Pentakosta
  2. Kitab Kidung Agung : dibaca pada Hari Raya Paskah
  3. Kitab Pengkotbah : dibaca pada Hari Raya Pondok Daun
  4. Kitab Ratapan : dibaca pada Hari Raya peringatan jatuhnya Yerusalem
  5. Kitab Ester : dibaca pada hari raya Purim
Dipublikasi di kitab para nabi, megillot | Meninggalkan komentar

Kitab Rut

Menurut Blomendaal, Kitab Rut ditulis dengan tujuan untuk memberi keterangan bahwa Daud adalah keturunan Moab.

Tendensi kitab Rut SAMA dengan kitab Yunus ialah untuk memprotes partikularisme tetapi mendengungkan sikap universalisme. (Ulangan 23:3 dan nehemia 13:1 cf Rut 4:17)

Pengantar Kitab Rut

Kisah tentang   Rut  terjadi di tengah-tengah zaman kekerasan yang dikisahkan  dalam buku  Hakim-hakim. Rut adalah seorang wanita Moab yang menikah dengan seorang  Israel. Walaupun suaminya sudah meninggal, ia tetap menunjukkan  kesetiaannya terhadap ibu mertuanya yang berbangsa Israel itu,  dan selalu beribadat kepada Allah umat Israel. Pada akhir kisah  ini Rut mendapat seorang suami baru dari antara sanak saudara  mendiang suaminya. Melalui pernikahannya yang kedua ini Rut  menjadi nenek buyut Daud, raja Israel yang terbesar.

Kisah-kisah dalam buku Hakim-hakim menunjukkan kesukaran-kesukaran yang terjadi karena umat Allah meninggalkan Allah. Sebaliknya, kisah Rut menunjukkan berkat-berkat yang diberikan Allah kepada seorang asing yang meninggalkan agamanya untuk percaya kepada Allah Israel. Oleh sikapnya itu ia menjadi anggota umat Allah.

Penulis Kitab Rut

Kitab Rut ditulis pada zaman sesudah pembuangan ke Babel (sekitar abad VI – V  BC) karena kritik partikularisme gaya bahasa Aramis.

Rut 1:16 misalnya, tertulis: “bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku”

Catatan: 

Partikularisme adalah suatu anggapan bahwa Yahweh (TUHAN) hanya untuk bangsa Israel saja.

Dipublikasi di kitab para nabi, partikularisme, universalisme | Meninggalkan komentar

Kitab Amsal

Ciri Kitab Amsal

Kitab Amsal termasuk kumpulan kitab hikmat.  Dibandingkan dengan kitab Ayub ataupun kitab Pengkotbah, kitab Amsal berbeda. Jika kitab Ayub dan kitab Pengkotbah merupakan karya penulis tertentu, maka kitab Amsal merupakan kumpulan karya sastra yang mewkili hikmat tradisional.

Hikmat di Timur Tengah

Di dalam masyarakat Timur Tengah, hikmat merupakan bagian dari kehidupan rohani dan kebudayan yang dijunjung tinggi. Hikmat dari dewa berupa kesenian, teknik, ilmu teori dan etika.

Perbedaan kitab Amsal dengan hikmat Yunani adalah :

Bahwa hikmat (filsafat) Yunani terlepas dari agama; sedangkan kitab Amsal berdasarkan religius teologis.

Sifat Isi Kitab Amsal

  • Praktis
  • Universal – Internasional
  • Pedagogis (didikan orang tua kepada anaknya)
  • Eudemonistis (= semua yang berguna adalah baik)
  • Tidak ada sangkut pautnya dengan sejarah bangsa Israel
  • Yang dipentingkan adalah bagaimana orang bisa hidup secara baik dan saleh menurut kehendak Allah

Penulis Kitab Amsal

  • Menurut I Raja 4:29, Salomo adalah Raja yang bijaksana, ia menulis 3000 amsal
  • Para ahli umumnya berpendapat bahwa kitab Amsal berasal dari zaman sesudah pembuangan ke Babel

 

 

Dipublikasi di kitab para nabi, pembimbing PL | Meninggalkan komentar

Kitab Mazmur

Beberapa sebutan untuk Kitab Mazmur

  1. Mizmor
  2. Tehilim  (Tahlil)
  3. Jabur
  4. Psalm

Ditinjau dari waktu ada tiga masa:

  1. Mazmur masa pra-exilis atau sebelum pembuangan (ps 29)
  2. Mazmur masa exilis (ps 137)
  3. Mazmur masa post exilis (ps 150)

Seluruh kitab Mazmur selesai ditulis sebelum 100 BC karena Kitab Makabbe telah mengenal Mazmur.  Pada umumnya mazmur berasal dari masa post-exilis

Corak Mazmur

Kebanyakan Mazmur adalah Mazmur untuk ibadah (Mazmur Ziarah) walaupun ada juga Mazmur perorangan (bersifat individu), pemakaian secara pribadi dalam suasana khusus.

Penulis Mazmur

Daud sering disebut sebagai penulis kitab Mazmur.  Nama Daud disebut 73 kali.

Permasalahan kata le David dapat diartikan dari Daud atau untuk Daud. Oleh karena itu, belum tentu Daud sebagai penulisnya.

Salomo disebut 2 kali; Musa disebut satu kali, Asaf disebut 12 kali, Bani Korah disebut 11 kali, Etan disebut 1 kali dan heman disebut 1 kali.

Penggunaan Musik

  • Mut-Laben = kematian anak laki-laki (ps 9)
  • Alat musik: Nehilot (seruling), Negimot, Gittit
  • Sela: sebagai tanda musik

Jenis-jenis Mazmur

  • Mazmur Pujian,
  • Mazmur  ucapan syukur (bersifat umum dan bersifat pribadi)
  • Mazmur bagi Yahwe
  • Mazmur bagi Raja Israel,
  • Mazmur Ratapan
  • Mazmur Ziarah
  • Mazmur Taurat
  • Mazmur kemenangan
  • Mazmur berkat dan kutuk

Manfaat Mazmur:

Mazmur dibaca lagi pada masa Reformasi Martin Luther.

Mazmur bermanfaat bagi pembangunan rohani baik secara pribadi maupun jemaat.  Mazmur juga bermanfaat dalam litani atau liturgi. Di GKJ sekarang ini digunakan sebagai bacaan Leksionari

 

 

 

 

Dipublikasi di kitab para nabi, mazmur | Meninggalkan komentar

Kitab Ayub

Anatomi Kitab Ayub

  • Terdiri 42 pasal
  • Menurut Blommendaal, yang asli hanya 2,5 pasal yaitu pasal 1, 2, dan 42:7-17  berbentuk prosa atau ceritera
  • Selebihnya yaitu pasal 3 hingga pasal 42:6 ditulis dalam bentuk puisi dan berisi dialog antara Ayub dengan kawan-kawannya yaitu: Elifas, Bildad, Zofar dan Elihu
  • Kitab Ayub merupakan ceritera kuno yang oleh penulis digunakan untuk menyampaikan pokok-pokok pikirannya

Tema Kitab Ayub

  • Masalah penderitaan manusia yang saleh
  • Pemikiran umum orang Yehuda ialah bahwa orang saleh tidak pernah menderita
  • Dalam kitab Ayub ditunjukkan bahwa pendapat itu tidak selalu benar
  • Orang benar yang selalu hidup benar dan melakukan kehendak Allah juga suatu ketika mengalami penderitaan

Dialog Ayub dengan sahabat-sahabatnya

  • Menurut teman-temannya, Ayub menderita karena kesalahannya
  • Ayub menyatakan tidak bersalah di hadapan Allah
  • Ayub maupun teman-temannya tidak dapat menemukan jalan keluar atas persoalan yang dihadapi Ayub
  • Disimpulkan bahwa kehendak Allah sulit dimengerti oleh manusia

Sikap Ayub

  • Ayub menolak pendapat kawan-kawannya
  • Ayub memohon agar Allah mengadilinya
  • Allah datang untuk mengingatkan agar Ayub mengakui kemuliaan-Nya
  • Ayub mendoakan kawan-kawannya
  • Ayub menerima berkat-berkat pemulihan yang berlipat ganda

Kapan Kitab Ayub ditulis?

Dengan dasar :

  • Dalam kitab Yehezkiel 14:14 disebutkan bahwa Ayub termasuk orang benar di samping Nuh dan Daniel
  • Penggunaan bahasa Ibrani muda

Maka dapat disimpulkan bahwa kitab Ayub ditulis sekitar 400-300 BC

Makna bagi kita

  • Bahwa orang percaya dimungkinkan juga menerita
  • Penderitaan bukan untuk dinikmati
  • Penderitaan merupakan pengalaman yang berharga
  • Penderitaan yang kita alami tidak sebanding dengan penderitaan Kristus
  • Allah mampu melepaskan kita dari penderitaan

 

 

Dipublikasi di kitab para nabi | Meninggalkan komentar